Kedua jenis tersebut memiliki perbedaan spesifik dalam pengoperasiannya. Namun, keduanya sama-sama memiliki fungsi sebagai alat untuk memantau dan merekam gambar secara kualitas tinggi.
Kabel yang digunakan pada kamera PTZ menjadi hal yang membedakannya dengan jenis kamera lainnya. Faktor ini dapat memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam mengendalikan pergerakan kamera dengan jarak yang lebih jauh. Dengan adanya kabel tersebut, pengguna kamera PTZ bisa mengontrol perputaran, pergerakan vertikal atau horizontal dari jarak yang cukup jauh. Hal ini memberikan fleksibilitas untuk mendapatkan hasil rekaman dengan sudut pandang yang lebih luas.

Sistem konvensional, agar dapat berfungsi secara optimal, membutuhkan minimal 10 penghantar (kabel isi 10) dalam prosesnya. Namun, berbeda dengan telemetry receiver yang hanya butuh kabel isi 2 saja untuk dapat beroperasi. Dengan demikian, teknologi telemetry receiver ini lebih efektif dalam hal penggunaan kabel dan dapat menghemat biaya dalam proses instalasi. Lantaran hanya menggunakan sedikit penghantar, sistem ini juga terkesan lebih simpel dan mudah dalam pemeliharaan maupun pengoperasiannya. Untuk memperjelas, mari kita perhatikan ilustrasi berikut yang akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci.
Pengertian Kamera CCTV PTZ dan Cara Kerjanya
Sistem konvensional yang ada saat ini seringkali memerlukan alat Pengontrol PTZ Controller untuk dapat mengatur pengoperasian dari kamera. Pengontrol PTZ Controller tersebut bertugas untuk mengatur gerakan dari kamera agar dapat memperoleh hasil tangkapan gambar yang maksimal. Namun, hal tersebut tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam pengoperasiannya. Oleh karena itu, pengembangan teknologi dan inovasi terbaru kini telah memungkinkan pengontrolan kamera dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan efisien tanpa harus menggunakan PTZ Controller. Kontroler yang tersedia saat ini memiliki keunggulan karena terdiri dari dua jenis tegangan output, yang mana masing-masingnya menghasilkan daya DC12V untuk melengkapi fungsi lensa dan AC24V atau 220V untuk memberikan kekuatan bagi motor.
Di samping itu, kontroler tersebut juga memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan sistem secara lebih efisien. Oleh karena itu, pengguna dapat menggunakan dua jenis tegangan output ini dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan masing-masing. Hal ini tentu saja memberikan fleksibilitas dan kepraktisan bagi pengguna yang ingin menggunakan kontroler ini dengan lebih mudah dan aman. Lens Speed dapat diatur melalui kontrol yang tersedia pada bagian tengahnya yaitu dengan menggunakan knop potensiometer. Knop tersebut memungkinkan pengguna untuk mengatur kecepatan lensa sesuai keinginan. Selain itu, tulisan Lens Speed juga tertera dengan jelas pada knop tersebut sehingga memudahkan pengguna untuk mengoperasikannya.
Terletak pada posisi yang strategis, knop potensiometer menjadi bagian penting dari alat tersebut dalam memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaannya. Fungsinya untuk mengatur kecepatan Zoom, Focus dan Iris (kecuali untuk jenis Auto Iris). Pada speed max. Dalam melakukan gerakan zooming, kecepatannya akan terasa cepat karena menggunakan tegangan sebesar 12VDC yang dapat menghasilkan akselerasi yang cukup tinggi. Hal ini tentunya akan mempermudah pengguna dalam mengatur dan mengambil foto atau video dari jarak yang berbeda-beda.
Dalam situasi di mana kecepatan yang dibutuhkan adalah minimal, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat memengaruhi kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan efektif dan efisien. Misalnya, faktor seperti keadaan jalan, kondisi kendaraan, dan tingkat keahlian pengemudi dapat berpengaruh pada kecepatan yang dapat dicapai. Oleh karena itu, menjadi penting untuk menyediakan pelatihan yang memadai kepada pengemudi, memelihara kendaraan secara teratur, dan memantau kondisi jalan yang akan dilalui untuk memastikan bahwa tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan aman dan tepat waktu.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, dapat diharapkan bahwa tujuan yang diinginkan untuk mencapai kecepatan minimal dapat dicapai dengan hasil yang diinginkan. Dalam melakukan gerakan zoom, akan terjadi efek lambat dan halus. Penyebabnya adalah karena pengurangan tegangan output dari controller yang memengaruhi aliran energi menuju zoom lens. Dengan begitu, gerakan zoom yang dilakukan akan menjadi lebih lambat dan halus sehingga memberikan hasil yang lebih baik pada kualitas gambar yang dihasilkan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa kecepatan gerakan motor telah mencapai kondisi default dari pabrik sehingga tidak dapat diatur kembali. Anda perlu memperhatikan hal ini untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan saat mengoperasikan motor.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui batas kecepatan motor dan menghindari penggunaan yang berbahaya atau berlebihan. Di berbagai tempat saat ini masih banyak penggunaan PTZ konvensional yang cukup signifikan, terutama di kawasan industri, bank, area umum, serta kantor pemerintahan. Meskipun sudah ada teknologi yang lebih modern, PTZ konvensional tetap menjadi pilihan yang handal dan efektif bagi pengguna di beberapa sektor tersebut. Berbagai kebutuhan pengawasan dan monitoring di tempat-tempat tersebut dapat tercukupi dengan baik melalui penggunaan PTZ konvensional secara optimal. Oleh karena itu, PTZ konvensional tetaplah relevan dan masih menjadi pilihan utama bagi pengguna di sejumlah sektor yang membutuhkan pengawasan kualitas tinggi.
Meski masih dapat digunakan dengan baik, banyak dari peralatan yang ada saat ini dianggap sudah ketinggalan jaman dan dianggap sebagai teknologi yang usang. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga peralatan yang baru selalu dirilis dengan fitur dan kinerja yang lebih tinggi. Walaupun begitu, peralatan kuno masih dihargai karena memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri. Setiap orang memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing yang membuat mereka menjadi sosok yang berbeda dan menarik.
Tidak ada satu individu pun yang sama persis dengan yang lainnya. Hal ini terjadi karena setiap orang memiliki latar belakang, pengalaman, pendapat, dan cara pandang yang berbeda-beda. Karenanya, sebagai makhluk sosial, manusia selalu memiliki potensi untuk saling belajar, bertukar pikiran, dan saling memperkaya satu sama lain. Dengan memahami keunikan dan keistimewaan orang lain, kita dapat membuka diri untuk menerima perbedaan dan membangun kebersamaan yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan sistem PTZ konvensional, di antaranya adalah kemampuan untuk melakukan pengaturan posisi kamera secara manual, fleksibilitas dalam menyesuaikan lensa kamera, dan kemampuan untuk memperbesar objek atau area tertentu dengan zoom optik. Selain itu, teknologi PTZ konvensional juga dapat dipasang pada berbagai macam platform dan area yang sulit dijangkau oleh kamera tetap. Semua keuntungan ini dapat membantu meningkatkan kualitas serta efektivitas operasi pengawasan dan keamanan.
1. Pan tilt head (motor) memakai tegangan biasa, sehingga mudah Anda pahami.
2. Harga peralatannya relatif murah.
3. Analisa masalah di lapangan mudah dilakukan.
4. Operator tidak memerlukan pengetahuan khusus dalam mengoperasikannya.
Di sisi lain, meskipun sistem PTZ konvensional memiliki keuntungan yang besar dalam pengaturan arah pandangan serta zoom yang fleksibel, tetapi terdapat kekurangan yang signifikan yang perlu diperhatikan. Salah satu kelemahan yang bisa disoroti adalah ketidakmampuannya untuk memfasilitasi tugas pengawasan secara optimal pada area yang sangat luas. Hal ini dikarenakan pengoperasian kamera harus dipantau secara manual dan tidak dapat bergerak dengan mandiri untuk melacak objek yang berpindah dengan cepat. Oleh karena itu, perlu dipikirkan solusi yang lebih cerdas dan terintegrasi agar dapat mengatasi peluang terjadinya kegagalan dalam pengawasan dan pemantauan keamanan.
1. Memerlukan banyak penghantar -minimal kabel isi 10-, sehingga instalasinya lumayan berat.
2. Tegangan 12VDC untuk lensa tidak bisa mencapai jarak jauh, umumnya di bawah 200m saja.
3. Harga multicore cable (kabel isi banyak) untuk jarak jauh terbilang mahal.
4. Bentuk motor dan housing-nya besar, sehingga tidak kompak dan terkesan ketinggalan jaman.
5. Popularitasnya mulai tergeser oleh sistem Receiver dan Speed Dome Camera.
Anda dapat memperoleh solusi terbaik untuk pengadaan CCTV dan Security System di. Tim penjualan yang kami miliki akan sangat senang untuk mendiskusikan kebutuhan Anda dan memberikan solusi yang tepat melalui WhatsApp Official CCTVdigital atau melalui media sosial kami seperti Instagram CCTVDigital dan Facebook Fanspage CCTVdigital. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi kami dan mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan terbaik kami.